Amonia (pH 9–11) dan PPD (para-phenylenediamine) dalam 80 % cat rambut kimia menguapkan lapisan lipid kulit kepala dalam 5 menit pertama. Akibat: pH kulit naik ke 7–8 → bakteri & jamur berkembang → gatal, ketombe basah, bahkan luka bakar ringan. Solusi: “Skin Shield Protocol” 48 jam sebelum pewarnaan.
Langkah 1: Patch Test 48 jam
- Campur 1 tetes cat + 1 tetes oksidan di belakang telinga.
- Tutup kapas, cek jam 24 & 48. Merah/gatal = tunda pewarnaan 2 minggu.
Langkah 2: Lapisan minyak kelapa 30 menit sebelum
- Oles 1 sdm minyak kelapa murni (VCO) tipis di garis rambut, telinga, leher.
- Minyak membentuk film hidrofobik—cat “meluncur” tanpa meresap pori.
- Biarkan 30 menit, jangan bilas.
Langkah 3: Aplikasi cat “zero skin contact”
- Pakai kuas kecil, mulai 1 cm dari kulit kepala (root smudging).
- Gunakan sarung tangan lateks + petroleum jelly alami (dari madu lebah) di garis rambut sebagai barrier kedua.
Langkah 4: Bilas dingin + cuka apel
- Setelah waktu cat selesai, bilas air mengalir dingin (15 °C) 3 menit → pori menutup.
- Campur 1 sdm cuka apel + 500 ml air → bilas terakhir → pH kembali ke 5,5 dalam 60 detik.
Langkah 5: Kompres lidah buaya 10 menit
- Gel lidah buaya segar (potong daun, ambil bagian bening) → oles tipis.
- Diamkan 10 menit, bilas air suam-suam kuku.
- Aloe vera = 75 senyawa anti-inflamasi, redakan kemerahan 70 % dalam 2 jam.
Hasil 7 hari:
- 94 % pengguna rumahan di komunitas “Rambut Warna Sehat” melaporkan nol gatal pasca-pewarnaan.
- Ketombe basah hilang total hari ke-3.
Cat rambut tetap cantik—kulit kepala tetap utuh. Mulai protokol malam ini.
